Monday, January 30, 2012

Balita Mengulang-ulang Film

Balita mengulang-ulang film??
Uuh, Vino banget tuh.
DVD pertamanya adalah Elmo's Potty Time. Ternyata DVD ini berguna banget. Vino yang pertamanya nggak mau coba pake potty-nya jadi mulai mau setelah beberapa kali menonton elmo. Kira-kira sejak 14 bulan dia memang tidak suka pakai diaper, dan karena sudah lepas diaper kami lebih rajin mengingatkannya buat bilang kalau mau pipis atau pup. 

Selain mengenalkan toliet training, Elmo's Potty Time juga mengajari anak-anak kebiasaan cuci tangan setelah dari toilet, dll. Vino suka sekali liat Elmo dan papanya. DVD ini sering banget diputar, dan dibuat main...akhirnya jadi macet-macet kalau diputar. Yang kecil sih fine-fine aja. Yang mamanya?? Bosennn. Namun repetition memang merupakan salah satu cara balita untuk belajar. Ini caranya belajar untuk mendapatkan keterampilan, kebiasaan dan pengetahuan secara cepat dan efisien. 

Di usia-usia selanjutnya, kebiasaan untuk mengulang akan dibutuhkan anak saat belajar, karena prinsip dasar belajar adalah mengulang. Seperti  halnya jika anak suka mengulang tontonannya, atau ingin dibacakan buku cerita yang sama setiap hari. Ada beberapa hal yang ingin dipelajari anak lewat tontonannya, sehingga dia ingin mengulang, agar apa yang dia butuhkan bisa masuk dalam ‘kotak’ ingatannya.

Mengulang penting karena:
  • Mendukung perkembangan otak. Otak anak menyerap banyak informasi. Otak mengenali dan menyimpan informasi itu. Ketika informasi itu datang berulang, ini memberi jejak pada syaraf di otak sehingga anak mudah memroduksi  memori atau mengingat.
  • Dengan mengulang, anak menyukai dan menikmati film.
  • Anak sedang belajar tentang dunia sekitarnya. Banyak kata dan perilaku yang dipelajari anak dengan meniru, termasuk lewat tontonannya. Dengan mengulang tontonannya, akan memudahkan anak mempelajari lingkungannya yang dia peroleh dari film.
  • Dr. Judith A. Hudson, pakar psikologi perkembangan anak dari The State University of New Jersey, New York, Amerika Serikat mengatakan, pengulangan atau repetisi yang suka dilakukan anak-anak usia 2-3 tahun ini  merupakan cara mereka mengantisipasi kejadian selanjutnya.
Berikut ini beberapa tips untuk balita yang senang mengulang-ulang film:
  • Beri kesempatan mengulang-ulang film yang disukainya sampai puas. Bila perlu belikan cadangannya untuk mengantisipasi bila keping DVD yang pertama rusak. Atau, bila Anda khawatir DVD player yang mahal harganya  lebih cepat rusak,  tak ada salahnya Anda belikan DVD player  merk lain dengan harga yang lebih murah sehingga dia bisa  mengulang film sesering dia mau. 
  • Tanyakan bagian film yang menarik bagi anak. Mintalah anak menjelaskan alasan dia menyukai adegan yang selalu diulang berkali-kali. Tanyakan hal-hal yang sangat menarik baginya di dalam adegan itu sehingga dia tidak pernah bosan menontonnya. Mintalah anak menceritakan kembali   dengan cara dan gayanya sendiri, adegan yang disukai dalam film itu. Ini dapat menjadi sarana bagi Anda untuk mengetahui apakah anak Anda menyerap pesan film itu dengan baik. 
  • Berikan film lain atau sejenis. Pilihkan beberapa tema yang mirip yang sedang disuikai anak dan juga tema yang benar-benar berbeda untuk memperkaya sekaligus memperluas wawasan anak. Diharapkan anak akan memperoleh wawasan lebih luas dari hal yang sedang dia pelajari melalui film. Misalnya, episode lain dari “Shaun The Sheep” atau serial film lain untuk anak-anak usia 2-3 tahun, seperti “Pocoyo” dan “Cbeebies”
  • Berikan film musical, untuk mengenalkan anak dengan beberapa kosa kata baru atau gerak tarian yang dapat dilakukan mengikuti irama lagu. Film-film musikal juga dapat menjadi sarana untuk mengenalkan ritme atau irama kepada anak agar dia kelak memiliki apresiasi yang baik terhadap musik.
  • Tonton dulu DVD baru untuk anak. Ini merupakan proses seleksi film-film yang layak untuk ditonton anak-anak usia 2-3 tahun. Umumnya anak-anak tidak menyukai tontonan yang tidak sesuai usia karena masalah kemampuan memahami jalan cerita dan rentang perhatian.  Pastikan film pilihan Anda adalah film untuk anak usia ini, karena isi dan durasi film sudah dirancang untuk anak.
  • Bila Anda sudah membeli film dan Anda yakin film itu baik, ajak anak menontonnya. Sebagai patokan, bila anak Anda terus menerus bertanya tentang jalannya cerita dan tokoh-tokoh dalam film, pertanda dia tidak paham tentang isi film.

dikutip dari: ayahbunda.co.id

Thursday, January 26, 2012

Manfaat Bedtime Reading Bagi Anda dan Sikecil

Meski terdengar konvensional, faktanya masih banyak orangtua yang menyempatkan diri untuk mendongeng atau sekedar membacakan cerita untuk anak-anak mereka sebelum tidur. Kenyataannya memang banyak manfaat penting dan berarti yang bisa anda dapatkan dengan aktifitas ini.


Manfaat Mempererat Hubungan Orangtua dan Anak
Manfaat terbesar dari bedtime reading bagi anda dan sikecil adalah terciptanya moment langka dan berkualitas antara anda dan sikecil, dimana anda berdua berada jauh dari hiruk pikuknya kesibukan sehari-hari, yang ada hanya anda, anak anda, dan cerita. moment inilah yang dapat mempererat hubungan anda dengan sikecil. Bagi sebagian orangtua, memori terindah dari perkembangan anak mereka adalah saat-saat dimana mereka bisa menghabiskan waktu bersama sambil bercerita dalam suasana yang tenang seperti halnya saat anda melakukan bedtime reading untuk sikecil.
Manfaat Edukasi
Manfaat penting lainnya dari bedtime reading adalah manfaat edukasi dimana manfaat tersebut bisa anda dan sikecil dapatkan dari aktifitas membaca. Seperti kita ketahui salah satu cara terbaik membangun dasar pendidikan bagi anak anda yaitu dengan membuat mereka terbiasa dibacakan cerita sejak usia dini. Bahkan  Beberapa orang tua mulai melakukan aktifitas membaca ini saat bayi mereka belum lahir.

Biarkan Anak Anda Membaca untuk Anda

Seiring dengan perkembangann dan bertambahnya usia anak, akan ada waktunya dimana anda ingin melihat mereka mulai membacakan cerita untuk anda sebelum tidur. Peralihan ini menandai moment penting dalam kehidupan anak anda yang biasanya terjadi dalam beberapa tingkatan. Pertama, peralihan tersebut merupakan sebuah demonstrasi meningkatnya level kemampuan edukasi mereka. Selanjutnya, peralihan tersebut juga menjadi tanda anak anda melangkah untuk mencapai sebuah perasaan yang sebelumnya tidak memperlihatnya kedewasaan mereka.
Mengingat betapa bermanfaatnya bedtime reading, tidak ada salahnya anda membiasakannya dalam keluarga anda sekarang. Ingat waktu yang hilang tidak akan kembali, begitu juga dengan moment kebersamaan antara anda dan sikecil. 

source: kafebalita.com

Berlatih berbagi di BIAK

BIAK = Bina Iman Anak Katolik. 
Jadi, Rabu Vino ikut BIAK di Manyar, Jumat di dekat rumah. 

Dengan ikut acara-acara itu, aku juga bisa mengetahui, sejauh mana Vino bisa dan mau bersosialisasi dengan teman sebaya atau orang yang lebih dewasa. Sekalian melatih dia supaya tidak kagok nantinya kalau sudah mau masuk sekolah. 

Kejadian yang menarik kemarin, dia tertarik kotak pensil warna berbentuk bus :)
Favorite nya adalah kereta api dan mobil. So, langsung ijo deh liat kotak pensil itu. 
Aku ingatkan untuk bilang baik-baik untuk "pinjam" kepada yang punya, Gita (3 tahun). 
Dia bilang, "Pinjem, bolee??"" (nadanya manis gitu deeh).
Gita (lebih tepat, pembantunya) kasi sinyal hijau. Vino main bus dengan asyiknya sambil dengerin kakak pembinanya cerita di depan. Kadang2 niru omongannya si kakak. Atau niru mak Lioe manggil Gabriel a.k.a Chubby. Gerakannya persis deh, sama lambaian tangannya sekalian hehehe...lucu. 
Si Chubby yang umurnya beda 6 bulan dari Vino, liat si bus juga. Sama-sama sukanya langsung nyerocos "Car...car...blablabla (ga jelas)" Jelas aja Vino ga kasi busnya ke Chubby. 

Akhirnya pas Gita mau pakai pensil warna, Vino juga gak rela bus nya balik...haizzz...padahal diminta yang punya. Yah, dia masih belum mengerti. Usia 2 tahun memang masih belum bisa berbagi mainan. tapi paling tidak mulai diperkenalkan. Meskipun sudah diberi pengertian sama dibujuk-bujuk juga tidak mempan. Tidak lengah juga, meskipun tertarik nonton teman-temannya main bola.
Singkat cerita, akhirnya si Chubby coba minta lagi. Tanganku dipegang terus ditaruh di bus hehe. Vino tetep kekeuh gak ngasi. Eh, ada aja idenya Chubby. Dia tukar bolanya sama bus. Bus kontroversi itu jadi berpindah tangan lagi (bukan ke yang empunya). Si Vino gak mau ngalah, si chubby dihalang-halangi. Wah, anak-anak ini. 

Proses belajar bukanlah sesuatu hal yang instan bisa dipelajari si kecil. It needs time. Mama belajar sabar juga yaaa :)

Tuesday, January 24, 2012

Si Tudung Merah-Little Red Riding Hood


Di suatu desa pada zaman dahulu ada seorang anak bernama Irine. Ia dicintai oleh semua orang ter- lebih lagi Neneknya karena ia manis dan baik budi.
Ketika ia merayakan hari ulang tahunnya, sang Nenek memberikan Jubah Merah bertopi yang lucu. Ia amat bahagia dan menyukainya. Jubah itupun langsung dipakainya untuk berjalan-jalan.
Sahabat-sahabatnya seperti sapi, kucing, anjing, kagum pada jubah itu. Pada suatu hari seperti biasa ia ber- jalan-jalan di hutan untuk melihat bunga-bunga yang indah.
Jubah Merah melihat sekuntum bunga yang warnanya sangat menarik sehingga ia tertarik untuk memetiknya. “Bunga ini akan aku berikan pada Nenek, Nenek pasti senang,” serunya penuh kegirangan. Sambil memetik bunga-bunga itu ia bernyanyi-nyanyi kecil.
Tanpa ia sadari, ada bahaya sedang mengintai. Dari balik pohon yang tidak jauh dari tempat ia ber- diri, serigala jahat diam-diam ber- sembunyi dan membuka mulutnya lebar-lebar. “Sekarang aku makan kau,” dengan mata berkilap-kilap senang ia beranjak dari tempatnya.
Akan tetapi sebelah kakinya terjepit perangkap kelinci, tapi ia tidak menjerit. Sambil menahan rasa sakit ia menarik kakinya yang luka dari perangkap itu pelan-pelan.
Si Jubah Merah tidak mengetahui kejadian itu. Setelah memetik bunga, iapun meneruskan perjalanan.
Namun serigala tidak menyerah dengan otaknya yang licik, ia terus berpikir bagaimana cara memakan Jubah Merah.
” Nah, sebaiknya aku makan dulu Neneknya, baru Jubah Merah, ” ucapnya sambil tersenyum licik.

Dengan memotong jalan, serigala pergi ke rumah Nenek. Iapun lebih dulu tiba dari Jubah Merah. Kemudian iapun mengetuk pintu ….. ” Nenek, saya Jubah Merah,” ucapnya menirukan suara Irine.
Mendengar itu Nenek menjadi heran karena suara Jubah Merah tidak seperti biasanya. ” Kenapa suaramu berubah jadi aneh Jubah Merah” kata Nenek dengan penuh curiga.
” Saya sedang tidak enak badan, Nek ” jawab serigala.
Segera Nenek turun dari tempat tidur dan membukakan pintu.
Begitu pintu terbuka yang dilihatnya bukan Jubah Merah melainkan serigala yang sudah membuka mulutnya lebar-lebar. Nenek kaget dan ketakutan serta tidak bisa berbuat apa-apa. Saat itulah dengan cepat serigala menelan Nenek.
Setelah puas, lalu serigala memakai piyama Nenek dan naik ke tempat tidur serta menutup wajahnya dengan selimut, seperti sedang sakit.

Tak lama kemudian, serigala mendengar suara nyanyian dari Jubah Merah. Cepat-cepat ia mempersiapkan diri berpura-pura menjadi Nenek.
” Buka pintunya, Nek” seru Irine.
” Masuklah pintu tidak dikunci. Akhirnya kau datang juga, Nenek sudah lama menunggumu.” Mendengar suara Neneknya yang seperti itu ia menjadi heran.
” Nek, kok suaranya jadi aneh begitu ? ” tanya Jubah Merah penuh curiga.
” Iya, Nenek sedang masuk angin, jadinya serak ,” jawab Nenek palsunya.
” Kasihan Nenek, ini saya bawakan bunga yang indah “. Kemudian iapun meletakkan bunga di jambangan dan meletakkan kue serta apel di atas meja.
Si Jubah Merah sama sekali tidak mengetahui bahwa yang tidur dipembaringan itu adalah serigala jahat.
Ia pun berjalan mendekati Nenek, tapi ia sangat kaget dan heran melihat perubahan pada diri Nenek.
Telinga, mata, serta mulut Nenek menjadi besar. Karena tidak sabar lagi untuk memakan Jubah Merah, serigala melompat dari tempat tidur kemudian menerkam Irine.
Karena tidak menyangka kalau yang dihadapannya adalah serigala, iapun tidak bisa berbuat apa-apa. Ia ingin lari tetapi badannya tidak bisa bergerak. Tanpa membuang kesempatan yang ada serigala langsung menelan Jubah Merah yang berdiri terpaku.

Di tempat lain yang tidak jauh dari rumah Nenek tampak seorang pemburu.
Ternyata ia sudah lama mengawasi rumah itu, karena mendengar suara ribut-ribut yang ditimbulkan serigala, iapun mendekati rumah Nenek dengan hati-hati dan mencari cara yang tepat untuk menolong Nenek dan Irine.
Sementara itu karena kenyang, serigala akhirnya mengantuk dan tertidur pulas.
Dengkuran serigala terdengar ke telinga pemburu. Zzz…. Zzz…. Tanpa membuang kesempatan emas itu, pemburu segera masuk ke rumah dan mendekati serigala.
Cepat-cepat dicarinya gunting yang besar dan kuat. Syukurlah Nenek dan Jubah Merah masih hidup di dalam perut serigala. Pemburu menggunting perut serigala yang sedang tidur dengan hati-hati. Tak lama kemudian, keluarlah Nenek dan Jubah Merah dari dalam perut serigala. Merekapun mengucapkan terima kasih pada pemburu.

Walaupun perutnya telah digunting serigala masih saja tidur. Kemudian mereka segera berunding untuk memutuskan hukuman apa yang cocok untuk serigala.
Akhirnya mereka memutuskan untuk memasukkan seratus batu ke dalam perut serigala yang terbuka. Satu-persatu batu-batu itu dimasukkan kedalam perut serigala. Setelah itu, Nenek mengambil benang dan jarum dan menjahit perut serigala. Kemudian setelah semuanya rapih, mereka sembunyi di balik pohon di belakang rumah sambil menunggu serigala bangun.

Beberapa saat kemudian serigala bangun dari tidurnya. Ia ingin bangun tapi tidak bisa karena perutnya berat sekali.
” Ohh… kenapa perutku jadi berat begini, apa karena aku makan dua orang ? “
” Ohh.., kering sekali tenggorokkanku, rasanya aku haus sekali. “
Ia berjalan terhuyung-huyung menuju sumur batu sambil memegangi perutnya, tanpa menyadari jika di dalam perutnya sudah berisi seratus batu.
Lalu serigala menjulurkan badannya ke sumur untuk minum. Karena perutnya penuh batu akhirnya, ia jatuh ke dalam sumur dan tenggelam . Melihat itu mereka bersorak kegirangan.
Kemudian mereka bertiga mengadakan pesta kecil. Nenek menyediakan buah-buahan lezat dan kue buatannya. Tawa dan canda mereka mewarnai suasana di sore itu dan mereka melewatkan saat-saat bahagia bersama.
Tidak terasa hari telah gelap dan tibalah waktunya pulang. Nenek mengisi keranjang jubah merah dengan buah anggur untuk oleh-oleh. Nenekpun berpesan pada Jubah Merah, agar hati-hati dengan orang yang tidak dikenal.

Jubah Merah akhirnya pulang dengan gembira ditemani sang pemburu dan anjingnya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...