"Banyak ayah bunda yang tahu anaknya, tapi sedikit yang paham akan anaknya"Cukup menyentil kutipan tadi, mungkin aku sendiri termasuk di dalamnya dan masih terus berusaha memahami anak. Artikel ini kutemukan waktu singgah di toko mainan salah satu mall di dekat rumah. Terbagi atas beberapa seri, terbagi atas tahap perkembangan anak usia 0-11 tahun. Semoga bisa dishare secara continue di sini.
Ok, back to that quote. Pengertian 'tahu' adalah ayah bunda yang tahu anaknya terutama yang bersifat fisik saja. Sesuatu yang kasat mata, bisa dilihat dan diraba. Misalnya tahu nama anaknya, hobbynya aoa, tahu dan hafal wajah anaknya.
Lalu, apa pengertian kalimat selanjutnya, "sedikit yang paham akan anaknya"? Ini lebih dalam maknanya. Maksudnya tidak banyak ayah bunda yang paham akan anaknya, terutama berkaitan dengan sesuatu yang tidak terlihat secara fisik. Misalnya tahap perkembangan anak.
Karena ketidakpahaman inilah banyak perlakuan orang tua yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak. Dampaknya orang tua merasa sudah optimal, tapi anaknya tidak bisa diajak kompromi. Timbul stigma anak bandel, nakal, nggak nyambung. Anak-anak merasa ayah bundanya tidak paham apa yang mereka butuhkan, ibaratnya butuh minum, tapi malah dikasih nasi uduk. Akan dijumpai tokoh 'aku' sebagai anak yang mengatakan apa yang ia kehendaki dari ayah bunda.
Usia di bawah 3 tahun
Jasmaniku
- Sangat aktif, senang berlari dan melompat. Namun aku cepat lelah.
- Otot kecilku belum berkembang sempurna, karena itu belum bisa mengatur persendian otot-otot.
- Pada umumnya sudah dapat mengendalikan diri dalam membuang air besar dan kecil.
- Mudah terserang penyakit.
- Pita suaraku belum berkembang sempurna.
- Kalau berinteraksi, misalnya bercerita denganku, carilah ruang yang agak lega.
- Hindari memberikan aktivitas yang terlalu berat
- Aku belum dapat mengerjakan pekerjaan tangan yang terlalu rumit.
- Aku belum dapat duduk dengan tenang.
- Masalah sering timbul karena gangguan emosiku.
- Jangan memaksaku untuk menyanyi dengan nada tinggi, suara yang cepat atau keras.
- Konsentrasi lemah, mudah bosan.
- Rasa ingin tahu yang besar, suka menjamah benda-benda.
- Belajar melalui panca indra
- Menyukai hal-hal yang sudah dikenal dan senang untuk mengulang
- Kosakataku masih terbatas
- Daya ingat masih kurang, perlu sering diulang
- Aku suka menggambar dan belajar melalui bermain
- Kalau bercerita waktunya jangan lama-lama
- Hindarkan aku dari barang yang mudah pecah
- Pelajaran harus disampaikan dengan alat peraga
- Ajak aku beraktivitas lewat hal-hal yang sudah kukenal
- Gunakan kata-kata sederhana
- Adakan aktivitas menggambar dalam bercerita
- Menyukai suasana yang sudah dikenal dan takut pada suasana asing
- Takut pada orang asing
- Emosi tidak stabil, lebih peka pada lingkungan sekitar
Pergaulanku
- Sifat ketergantungan yang masih besar dan ingin menonjolkan diri
- Aku yang menjadi pusat perhatian dan didahulukan'
- Suka mengatakan 'tidak'. Masa ini adalah masa menentang
Yang harus ayah bunda pahami
- Berikan pertolongan seperlunya, biarkan aku melakukan hal-hal yang kumampu
- Ajarkan untuk berbagi dengan orang lain
- Harus memahami kata 'tidak' yang diucapkan, kadang-kadang berarti 'tidak dapat mengerjakan', 'tidak mengerti', atau 'mengapa'
- Menirukan tingkah laku orang dewasa
- Banyak kebenaran yang tidak dapat dipahami tapi dapat dirasakan
- Tahu mengucapkan syukur
- Sudah mulai paham tentang Tuhan dan hal-hal yang berhubungan denganNya
- Perbanyak bacakan kitab suci dan berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari
- Menjaga dan pertahankan perkataan, sikap dan tingkah laku ayah bunda
- Ajarkan soal bersyukur dan lain-lain
- Hands on mind (ada teori ada prakteknya)
0 comments:
Post a Comment