Sunday, July 22, 2012

Menyusui=payudara turun?


Ini sekilas perbincanganku dengan ibu 2 anak di sekolah Vino. Anak pertama 2 tahunan-sekelas dengan Vino, anak kedua baru beberapa bulan:

Me: Kalau ditinggal gini, adiknya sama siapa?
Mom: Sama mama mertuaku
Me: Masih ASI? (karena orang-orang banyak yang mau praktisnya, kasi sufor..tentunya tanpa mengecilkan perjuangan ibu baru yang kebetulan produksi asinya kurang lancar)
Mom: Tian dulu nggak (dia tidak cerita kenapa begitu), kalo adiknya ASI, tapi aku batasi. Kalau gini dikasi sufor.
Me: (What?!?!?!) Lho, kenapa kok gitu? (dengan nada sebiasa mungkin)
Mom: Iya, katanya mertuaku kalo keseringan menyusui ntar payudaranya bisa jelek, turun
Me: (OMG...Whattt?!?!?! Hareee geneee??) Nggak pa pa kok, aku dulu waktu kerja juga pumping 3x di kantor. Sampai Vino 21 bulan. Gak pa pa tuh (berusaha tanpa nada menggurui).

Pembicaraan soal ASI terputus, ganti ke soal kemampuan berbahasa. Teman sekelas Vino masih belum bisa bicara lancar. Masih terbatas sekali kosakatanya, meskipun dia mengerti perkataan orang lain. Hambatan tumbuh kembang ini mungkin juga ada pengaruhnya dengan tidak mendapat ASI secara maksimal ketika dia masih bayi. Tapi hal ini bisa disebabkan banyak faktor. Aku juga tidak bisa dan tidak mau menge-judge seseorang.

My God...betapa sayangnya hak seorang bayi akan ASI dibatasi. Mungkin ibaratnya seperti kita dibatasi buat menghirup udara (hiperbola mode). Agak panas juga mendengar jawabannya. Gampang sekali sepertinya, sedangkan memberi ASI buat anak kita butuh perjuangan..bagaimana dulu suka dukanya, jatuh bangunnya...senang kalau dapat banyak, tapi khawatir kalau produksi menurun. Belum lagi kalau mesti kejar tayang..huks...Tapi di sisi lain, aku sangat menyayangkan sikap teman baru ini. 
Menurutku hal ini karena kita lack of knowledge, tapi tidak berusaha mencari tahu, atau gampang percaya saja dengan ajaran jadul. Tidak berarti mengecilkan ajaran-ajaran orang tua kita, tapi banyak mitos dan anggapan-anggapan dari era lalu yang perlu diluruskan.

Brian Rinker, MD, ahli bedah plastik dari Universitas Kentucky Amerika Serikat, dan koleganya, mengatakan bahwa para ibu harus diyakinkan bahwa proses laktasi tidak memiliki efek apapun terhadap bantuk payudara.

Inilah beberapa faktor yang menyebabkan penurunan payudara:
  1. Usia
  2. Asap rokok
  3. Pakaian dalam (bra) yang ukurannya terlalu besar ketika masa kehamilan. Sebaiknya kenakan yang pas dengan bentuk payudara.
  4. Kehamilan.

Yang perlu digaris bawahi adalah, "Menyusui bayi tidak memberikan pengaruh yang merugikan pada bentuk payudara, di luar efek-efek kehamilan itu sendiri," kata Rinker dan koleganya. Baik usia dan asap rokok, keduanya menghambat elastisitas kulit. Sementara dalam proses kehamilan tubuh mengeluarkan hormon-hormon dan mulai membentuk air susu yang mengisi payudara. Tentunya payudara yang sudah pernah terisi air susu akan berbeda bentuknya dengan yang belum pernah terisi air susu.

See also: (Calon) Mommies... GO ASI!

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...