Monday, August 13, 2012

Proses beradaptasi di sekolah

Vino with his uniform

Tak terasa Vino sudah mulai masuk Play Group 1. Tahun ajaran baru mulai bulan Juli kemarin. Tapi aku memutuskan Vino masuk sejak Mei untuk membantunya lebih mengenal lingkungan yang baru. Kelas dimulai pukul 9.45-11.00, 3x seminggu. Juni dan Juli hanya masuk setengah bulan karena libur kenaikan kelas. Proses dimulai. Dari lingkungan aman yang sejak baby dikenalnya, mulai memasuki lingkungan lain yang asing. Tentunya bukan hal yang mudah. 

Sejak Mei dia belum mau ditinggal sendiri di kelas dan kalau di kelas maunya duduk ditemani mobil balap (mainan yang ada di sekolah). Untungnya sama aunty-nya (sebutan guru di sekolah) diijinkan untuk membantunya beradaptasi.
Setelah kira-kira seminggu, aku dicoba dikasi tanda sama aunty untuk keluar. "Vino, mama pipis dulu ya?" Tentu aja Vino ga mau hehehe. Pernah capek nangis sampai ketiduran, soalnya aku gak ikut masuk kelas. Sempat mengalami trauma kecil. Ini juga salahku sebetulnya, karena mencoba menyelinap meninggalkan kelas tanpa pamitan waktu dia asyik main.Waktu itu kupikir mumpung dia asyik sendiri, siapa tahu tidak sadar kalo kutinggal. Ternyata setelah itu dia tidak mau ditinggal sedikitpun, meskipun di rumah. Kalau aku keluar kamar sebentar, dia merengek ingin ikut (biasanya gak pa pa). Ternyata setelah aku tanya, dia bilang kalau takut Mama hilang. Kasihan sekali :( 

Terus, mogok sekolah 1x karena kejadian itu. Ya udah deh, aku gak maksa juga, kuatir nantinya tambah nggak mau sekolah. Untung hari berikutnya mau pergi (diiming-iming main mobil balap :P), tapi aku ikut masuk kelas. Sampai suatu kali, waktu mendampingi dia main, kebetulan pemilik sekolah-yang nota bene seorang psikolog juga-masuk, Terus tanya, "Lho, belum mau ditinggal Bu?" Lalu aku ceritakan soal kejadian sebelumnya. Dia juga yang menegaskan (dengan bahasa yang simple) bahwa sudah ada trauma. Gak papa, pelan-pelan aja..nanti dicoba lagi setelah liburan. Lalu dia memberi note, bahwa sebaiknya di kelas aku menjaga jarak. Jadi jangan ikut main. Amati saja dari samping.

Proses adaptasi ini butuh konsistensi. Jadi kalau sebentar masuk, sebentar libur, proses akan dimulai dari awal. Kalau begitu, sementara masa liburan, aku coba mengembalikan rasa percaya dirinya. Dimulai dari, kalau ada perlu meninggalkan dia sejenak, aku bilang dulu. "Vino, mama mau ke...nggak hilang kok"  Percobaan pertama. Waktu ada janjian keluar dengan teman, aku pesan dulu ke dia sehari sebelumnya. Waktu hari H, aku bilang lebih detail, "Vino, nanti habis Vino makan siang, mama pergi sebentar sama cie cie Sofi. Abis makan, Vino mandi trus bobok sama Oma ya. Nanti Vino bangun mama sudah pulang." Janji ini kutepati. Jadi dia merasa lebih aman.

Percobaan kedua. Diajak papanya main ke rumah Anggen (mama dari suami). Pergi tanpa aku. Kok mau. Main  mobil soalnya, well....actually, rodanya saja hehehe. Pulangnya diberi pujian, "Tuh, Vino berani pergi tanpa mama...hebaat!!"

Suatu waktu dapat ide. Kalau Vino pup, aku biasanya tunggu di luar kamar mandi, duduk di kursi dekat situ. Aku coba 'brain wash' dia hehehe...Diumpamakan saja Vino di kamar mandi sama dengan di kelas, aku tunggu di luar sama dengan di luar kelas. Sama dekat pintu. Kalau aku ngasi message ke dia, Vino ngulang lagi ucapanku pelan-pelan. Selain itu, dari hal-hal kecil aku berusaha mengembalikan semangat dan pedenya...untungnya mulai menunjukkan hasil.

Setelah liburan, dimulai lagi deh. Awalnya tanganku dipegangi terus. Maunya nempel mama terus. Tapi pelan-pelan aku bisiki lagi analogi soal kamar mandi tadi. Trus aku tinggal. Awalnya memang sedikit-sedikit nangis. Diem, lalu nangis lagi. Meskipun begitu dia tetap mau jawab pertanyaan aunty walaupun sambil nangis hahaha...tetap mau mengerjakan assignment juga. Good :) Tips lagi, kalau dia sudah selesai kelasnya, aku harus siap di depan pintu, dia harus segera bisa lihat aku. Lalu kasi 2 jempol dan dipuji usahanya. Aku bilang, kalau masih nangis gak pa pa...yang penting sudah berusaha mencoba. Jadi penting juga prosesnya, bukan cuma hasil akhir saja.

Kira-kira 3-4x pertemuan masih begitu. Lama-lama, dia mau masuk kelas sama aunty tanpa nangis sama sekali. Sudah mulai enjoy di kelas. Very good Vino :) Malah bilang "Vino berangkat sekolah sendiri...mama di rumah" hehehehe...Belajar yang rajin ya Vino ^^

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...