Dari artikel di AyahBunda aku membaca dari mulai umur 23bulan bisa mulai diajarkan kepada anak untuk memakai baju sendiri. Kalau Vino hingga 27bulan ini masih belum bisa, walau kadang-kadang aku pura-pura lupa menurunkan kaosnya setelah dia memasukkan kedua tangan dan kepala pada lubangnya. Kadang dia mau menurunkan sendiri, tapi sering juga tidak mau.
Boro-boro pakai baju, setelah mandi dia lebih tertarik mainan mobil-mobilan kesayangannya, terus digandeng-gandeng kayak kereta. Ada juga model truk dengan baknya. Atau dia juga suka membuat mobil/truk dari lego, lalu bikin muatan sendiri dari spons warna-warni, atau lego, atau apa saja :)
Spons warna-warni itu sebetulnya aku beli untuk bahan bikin scrapbook. Sampai sekarang projectnya belum selesai, malah dibuat main si Vino. Biarin ajalah, toh dia juga bisa belajar dari situ. Selain untuk belajar mengenai warna, juga buat berimajinasi. Bisa dianggap sebagai muatan. Sebagian aku kasi karet (gampang dimuat), sebagian dia susun sendiri. Permainan ini bisa juga melatih konsentrasinya, dan kecerdasan emosi (soalnya dia nggak sabaran hehehe). tapi kalau berhasil menyusun tak lupa aku beri reward. Tepuk tangan atau sorak sorai heboh. Dia pasti senang :) hehehehe....
angkut muatan |
muatan 1 diberi karet, muatan 2 disusun sendiri |
play with Mack |
play with Mack |
Artikel mengenai manfaat bermain mobil-mobilan ini bisa dibaca juga dari AyahBunda berikut:
Minat
yang berubah-ubah pada mainan kerap membuat orang tua heran. Hari ini
balita suka boneka hewan safari, besok sepeda dan mobil-mobilan. Fase kesenangan terhadap truk mainan hampir pasti dialami semua anak laki-laki. Apa yang didapat anak dengan bermain truk?
Asyik dan mencerdaskan. Mungkin
karena truk adalah kendaraan yang besar dibandingkan kendaraan roda
empat lain, ia disukai hampir semua anak laki-laki. Buat mereka sungguh
mengasyikkan bermain mobil-mobilan yang dapat membawa beban besar, dapat
dikosongkan dan diisi kembali. Mainan truk pun seolah menjadi raja di
antara mainan mobil jenis lainnya.
Alat bermain pura-pura.
Karena bermain truk mengantar balita bermain pura-pura, maka
perkembangan bahasa balita mendapat stimulasi yang cukup intens. Kemana
pun balita Anda pergi, kosa kata yang berhubungan dengan truk pun
semakin banyak ditemukan dan diingatnya. Dari kata “roda”, “bak”, “stir”, sampai “barang muatan”.
Sejalan
dengan ketertarikannya pada truk, ia semakin detil memperhatikan
bagian-bagian kendaraan ini dan menggunakannya dalam percakapan
sehari-hari. Misalnya, saat sedang bercerita dengan orang lain dan
ketika mengembangkan imajinasinya.
Belajar hal baru. Bermain
truk ternyata mengajarkan sesuatu yang baru pula. Dengan bak yang
senantiasa dapat diisi dan dikosongkan, balita belajar sebab-akibat.
Bagi si dua tahun, mainan ini bisa menjadi media pengantar belajar
sebab-akibat awal.
Dengan mengisi bak dan membongkar muatan truk, balita juga belajar motorik halus. Ini
penting, karena sering kali perkembangan motorik halus anak laki-laki
perkembang lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak perempuan.
Optimalkan kegiatan. Tentu
saja bermain truk tak semata-mata bertujuan memfokuskan perhatian anak
kepada obyek mainan dan permainan. Sehingga, melalui mainan ini, orang
tua dapat mengembangkan beberapa ketrampilan memanfaatkan berbagai aspek
dari obyek mainan.
Untuk medukung balita
saat belajar banyak hal melalui kegiatan bermain bersama truk
kesayangannya, sediakan beberapa mainan lain sebagai penunjang.
Misalnya, untuk bermain truk yang besar dan dapat diisi serta
dikosongkan sediakan sekop kecil, pasir khusus untuk bermain dan wadah
menampung pasir saat “bongkar muatan” untuk si balita. Tentu sebelumnya
pastikan dulu, balita telah mampu bermain pasir tanpa membahayakan
dirinya.
Beritahu bahwa ia harus hati-hati agar
pasir tidak masuk ke mata, mulut atau menghirupnya. Apabila balita lebih
suka bermain truk yang kecil, tak ada salahnya bersama-sama membuat
maket kecil sebagai miniatur kota atau pangkalan truk. Jika Anda bisa
memperolehnya, miniatur kota yang sudah jadi, ada yang menjual.
Biasanya Anda bias mendapatkannya di toko mainan besar yang banyak
menjual mainan impor.
Untuk si 3 – 5 tahun,
sebagai pelengkap dan sumber inspirasi, Anda dapat menyediakan buku-buku
cerita bergambar atau poster truk mainan untuk balita. Kombinasikan
kisah fiksi dan non fiksi dengan latar belakang kendaraan truk, sehingga
baik imajinasi maupun pengetahuan faktual anak berkembang.
Sebenarnya
bermain truk tak hanya mengasyikkan bagi balita. Jika saja Anda bisa
meluangkan waktu sejenak, bergabunglah bersamanya bermain truk dan
mendukungnya mengembangkan berbagai ketrampilan dan kepandaian.
Tips keamanan mainan: Hindari
isi bak truk mainan dari benda-benda dalam bentuk kecil, terutama untuk
anak-anak di bawah 4 tahun. Di usia ini balita cenderung masih
bereksplorasi dengan dengan memasukkan benda kecil ke mulut, seperti
manik-manik atau biji-bijian.
0 comments:
Post a Comment