Sebenarnya dahulu lipan kakinya hanya empat, dapat berlari dan melompat
dengan cepat, setiap hari menangkap serangga sebagai makanannya,
walaupun agak susah, tetapi cukup mengenyangkan perutnya.
Tetapi ketika dia melihat para serangga kebanyakan mempunyai 6 buah
kaki, sedangkan dirinya sendiri hanya mempunyai 4 buah kaki, dia sangat
tidak puas. Oleh sebab itu dia berdoa memohon kepada Tuhan, “Tuhan,
tolong kasih saya lebih banyak kaki lagi, dengan demikian saya bisa
berlari lebih cepat daripada para serangga, bisa melompat lebih jauh,
sehingga bisa hidup lebih nyaman lagi.”
Tuhan menambahkan 4 buah kaki lagi untuknya, sekarang dia sudah
memiliki 8 buah kaki, setelah memiliki 8 buah kaki dia dapat berlari
dengan sangat cepat, melompat lebih jauh, sehingga dia dapat menangkap
lebih banyak serangga lagi .
Didalam hatinya lipan berpikir, “Dengan 8 buah kaki saja sudah dapat
menambah banyak manfaat kepada saya, jika saya bisa lebih banyak kaki
lagi, maka saya akan……”
Oleh sebab itu, siang dan malam dia mulai berdoa lagi memohon kepada
Tuhan. Tuhan lalu berkata kepadanya, “8 buah kaki sudah sangat bagus,
laba-laba juga mempunyai 8 buah kaki, saya rasa engkau jangan menambah
kaki lagi!”
Lipan berkata, “Laba-laba mempunyai 8 buah kaki, tetapi dia bisa
membuat sarang, sehingga mendapatkan banyak serangga. Saya walaupun
mempunyai 8 buah kaki, tetapi tidak bisa membuat sarang, oleh sebab itu
serangga yang dapat saya tangkap jauh lebih sedikit daripada laba-laba,
ini tidak adil, saya menginginkan lebih banyak kaki, lebih banyak lebih
bagus!”
Akhirnya Tuhan menambah lipan 17 buah kaki lagi, asalnya dia sudah
mempunyai 4 buah kaki, jadi sekarang dia memiliki 21 buah kaki. Begitu
banyak kaki, saling menghalangi, menjadi beban berat bagi lipan,
sehingga dia tidak bisa berlari dan melompat dengan cepat lagi seperti
ketika dia mempunyai 4 buah kaki, dia mulai menyesal, oleh sebab itu dia
siang malam berdoa memohon Tuhan hanya memberi dia 4 buah atau 8 buah
kaki saja.
Laba-laba setelah mendengar lipan dengan susah payah berdoa memohon
kepada Tuhan berkata, “Siapa suruh engkau demikian tamak, sekarang,
engkau menjadi seperti ini, Tuhan juga tidak dapat menolongmu lagi!”source: erabaru.net
0 comments:
Post a Comment