Balita mengulang-ulang film??
Uuh, Vino banget tuh.
dikutip dari: ayahbunda.co.id
Uuh, Vino banget tuh.
DVD pertamanya adalah Elmo's Potty Time. Ternyata DVD ini berguna banget. Vino yang pertamanya nggak mau coba pake potty-nya jadi mulai mau setelah beberapa kali menonton elmo. Kira-kira sejak 14 bulan dia memang tidak suka pakai diaper, dan karena sudah lepas diaper kami lebih rajin mengingatkannya buat bilang kalau mau pipis atau pup.
Selain mengenalkan toliet training, Elmo's Potty Time juga mengajari anak-anak kebiasaan cuci tangan setelah dari toilet, dll. Vino suka sekali liat Elmo dan papanya. DVD ini sering banget diputar, dan dibuat main...akhirnya jadi macet-macet kalau diputar. Yang kecil sih fine-fine aja. Yang mamanya?? Bosennn. Namun repetition memang merupakan salah satu cara balita untuk belajar. Ini caranya belajar untuk mendapatkan keterampilan, kebiasaan dan pengetahuan secara cepat dan efisien.
Di usia-usia selanjutnya, kebiasaan untuk mengulang akan dibutuhkan anak
saat belajar, karena prinsip dasar belajar adalah mengulang. Seperti
halnya jika anak suka mengulang tontonannya, atau ingin dibacakan buku
cerita yang sama setiap hari. Ada beberapa hal yang ingin dipelajari
anak lewat tontonannya, sehingga dia ingin mengulang, agar apa yang dia
butuhkan bisa masuk dalam ‘kotak’ ingatannya.
Mengulang penting karena:
Mengulang penting karena:
- Mendukung perkembangan otak. Otak anak menyerap banyak informasi. Otak mengenali dan menyimpan informasi itu. Ketika informasi itu datang berulang, ini memberi jejak pada syaraf di otak sehingga anak mudah memroduksi memori atau mengingat.
- Dengan mengulang, anak menyukai dan menikmati film.
- Anak sedang belajar tentang dunia sekitarnya. Banyak kata dan perilaku yang dipelajari anak dengan meniru, termasuk lewat tontonannya. Dengan mengulang tontonannya, akan memudahkan anak mempelajari lingkungannya yang dia peroleh dari film.
- Dr. Judith A. Hudson, pakar psikologi perkembangan anak dari The State University of New Jersey, New York, Amerika Serikat mengatakan, pengulangan atau repetisi yang suka dilakukan anak-anak usia 2-3 tahun ini merupakan cara mereka mengantisipasi kejadian selanjutnya.
- Beri kesempatan mengulang-ulang film yang disukainya sampai puas. Bila perlu belikan cadangannya untuk mengantisipasi bila keping DVD yang pertama rusak. Atau, bila Anda khawatir DVD player yang mahal harganya lebih cepat rusak, tak ada salahnya Anda belikan DVD player merk lain dengan harga yang lebih murah sehingga dia bisa mengulang film sesering dia mau.
- Tanyakan bagian film yang menarik bagi anak. Mintalah anak menjelaskan alasan dia menyukai adegan yang selalu diulang berkali-kali. Tanyakan hal-hal yang sangat menarik baginya di dalam adegan itu sehingga dia tidak pernah bosan menontonnya. Mintalah anak menceritakan kembali dengan cara dan gayanya sendiri, adegan yang disukai dalam film itu. Ini dapat menjadi sarana bagi Anda untuk mengetahui apakah anak Anda menyerap pesan film itu dengan baik.
- Berikan film lain atau sejenis. Pilihkan beberapa tema yang mirip yang sedang disuikai anak dan juga tema yang benar-benar berbeda untuk memperkaya sekaligus memperluas wawasan anak. Diharapkan anak akan memperoleh wawasan lebih luas dari hal yang sedang dia pelajari melalui film. Misalnya, episode lain dari “Shaun The Sheep” atau serial film lain untuk anak-anak usia 2-3 tahun, seperti “Pocoyo” dan “Cbeebies”
- Berikan film musical, untuk mengenalkan anak dengan beberapa kosa kata baru atau gerak tarian yang dapat dilakukan mengikuti irama lagu. Film-film musikal juga dapat menjadi sarana untuk mengenalkan ritme atau irama kepada anak agar dia kelak memiliki apresiasi yang baik terhadap musik.
- Tonton dulu DVD baru untuk anak. Ini merupakan proses seleksi film-film yang layak untuk ditonton anak-anak usia 2-3 tahun. Umumnya anak-anak tidak menyukai tontonan yang tidak sesuai usia karena masalah kemampuan memahami jalan cerita dan rentang perhatian. Pastikan film pilihan Anda adalah film untuk anak usia ini, karena isi dan durasi film sudah dirancang untuk anak.
- Bila Anda sudah membeli film dan Anda yakin film itu baik, ajak anak menontonnya. Sebagai patokan, bila anak Anda terus menerus bertanya tentang jalannya cerita dan tokoh-tokoh dalam film, pertanda dia tidak paham tentang isi film.
dikutip dari: ayahbunda.co.id
0 comments:
Post a Comment